Tanda – Tanda Kehamilan dari yang Umum Sampai yang Tidak Biasa
Ciri-ciri kehamilan pada minggu-minggu pertama awal kehamilan sering sekali tidak signifikan. Bahkan mirip dengan gejala penyakit biasa yang sering dialami pada saat cuaca sedang mengalami peralihan, seperti masuk angin, flu, dan darah rendah.
Kehamilan adalah proses bertemunya sel sperma dan sel telur pada rahim, dan akan berkembang menjadi janin selama kurang lebih 40 minggu.
Pada proses kehamilan awal, biasanya tanda-tanda kehamilan belum terlalu jelas.
Ciri-ciri kehamilan biasanya diawali dengan tanda sebagai berikut :
Telat Datang Bulan
Terlambatnya periode menstruasi mulai dari 35 hari bahkan lebih sejak hari terakhir periode menstruasi bulan sebelumnya
Hal ini dikarenakan pertemuan sel sperma dan sel telur yang berhasil dibuahi pada rahim, sehingga tubuh wanita tidak mengalami lagi proses ovulasi dan janin siap berkembang. Untuk memastikan kamu sedang mengalami kehamilan, penting untuk melakukan pengecekan melalui test pack.
Pada awal kehamilan biasanya hasil testpack juga kerap kali samar. Begitu juga dengan USG perut. Maka pengecekan lanjutan juga dapat dilakukan untuk melakukan USG Transvaginal pada fasilitas kesehatan.
Payudara Lebih Sensitif
Selain telat datang bulan, periode awal kehamilan ciri-cirinya sangat mirip dengan gejala menstruasi.
Seperti puting payudara menjadi lebih sensitif, juga Membesar, area areola menjadi lebih gelap dan terdapat guratan halus pada permukaan kulit payudara
Karena tubuh Ibu hamil sedang bersiap untuk memproduksi ASI untuk kelahiran bayi setelah 40 minggu.
Hal ini disebabkan oleh hormon prolaktin dan Hormon HPL (Human Placentral Lactogen).
Mual dan Muntah
Perubahan hormon yang terjadi pada tubuh wanita yang sedang hamil juga menyebabkan hal seperti mual dan muntah. Ini disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen yang cukup signifikan yang menyebabkan keasaman di lambung.
Mual dan muntah pada masa awal kehamilan juga bisa terjadi karena hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang dihasilkan oleh plasenta (ari-ari) selama awal kehamilan.
Mual dan Muntah pada awal kehamilan juga dapat disebabkan karena tubuh menolak kehadiran janin di dalam rahim dan mengganggap janin adalah benda asing, sehingga tubuh mengeluarkan reaksi tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, biasanya frekuensi mual dan muntah akan berkurang seiring pertumbuhan janin di dalam rahim.
Nafsu makan yang meningkat (ngidam)
Biasanya disebabkan oleh karena tubuh akan mulai menambah suplai darah dan nutrisi yang akan dibawa untuk mendukung pertumbuhan janin. Hal ini biasanya menyebabkan peningkatan nafsu makan.
Mudah lelah
Hal ini biasa disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron.
Peningkatan hormon progesteron
Pada awal masa kehamilan untuk menyiapkan plasenta juga biasanya menyebabkan lemas, sakit kepala akibat rendahnya tekanan darah dan sembelit.
Frekuensi berkemih (buang air kecil) yang meningkat
yang disebabkan oleh penekanan dari rahim pada saluran kemih.
Perubahan mood yang naik turun
Hal ini disebabkan oleh lonjakan berbagai hormon pada tubuh yang sedang mempersiapkan kehamilan.
Kram perut, Sakit Pinggang, dan Sesak Napas
Saat janin berkembang di dalam perut, maka posisi organ-organ di dalam perut akan saling menyesuaikan. Sehingga menyebabkan kram perut, sakit pada pinggang, dan seiring pertumbuhan janin. Biasanya posisi janin akan menekan paru-paru pada Ibu Hamil sehingga Ibu hamil kerap merasakan sesak napas.
Flek atau Bercak Darah pada Vagina
Beberapa wanita (tidak semua) biasanya mengalami bercak darah pada vagina yang merupakan bagian dari proses implantasi.
Reaktif terhadap Bau
Atau Rasa Panas pada Dada
Konstipasi Atau Sembelit
Selain tanda-tanda kehamilan diatas dan hasil testpack yang positif, penting sekali untuk melakukan pemeriksaan di awal kehamilan.
Pemeriksaan di awal kehamilan, dapat bertujuan untuk mendeteksi dini letak janin.
Jika janin berada di luar rahim maka akan diperlukan penanganan lanjutan pada Ibu Hamil.
Selain itu pemeriksaan di awal juga membantu Ibu hamil untuk memeriksa apakah tubuhnya siap untuk menerima proses kehamilan dan janin. Serta mendapatkan suplementasi yang tepat sesuai kondisi Ibu Hamil dan mendukung pertumbuhan janin yang optimal.
Contohnya; asam folat, kalsium, vitamin D, dan penguat kandungan yang mungkin penting bagi beberapa Ibu Hamil. Apalagi jika terjadi flek atau bercak darah akibat proses implantasi pada awal kehamilan.
Jika diperlukan, beberapa dokter kandungan atau Bidan juga biasanya meresepkan obat anti mual dan muntah yang tidak membahayakan janin dan proses kehamilan, agar nutrisi dapat tetap masuk.
Setelah itu pun penting untuk melakukan pemeriksaan rutin pada kehamilan, baik pada trimester awal kehamilan, trimester kedua, dan ketiga.
Kapan perlu ke dokter?
- Jika pada awal kehamilan terjadi mual dan sakit kepala hebat
- kontraksi yang tidak wajar
- pendarahan hebat
- keguguran yang memerlukan penanganan kuretase
- janin tidak berkembang
Demikian beberapa ciri atau tanda dari awal kehamilan yang mungkin tidak umum terjadi pada Ibu Hamil. Penting untuk diketahui, agar Ibu Hamil dapat mempersiapkan kondisi tubuh dan menghindari hal-hal yang dapat membahayakan janin apalagi diawal kehamilan.