Apakah Kondisi Saya Memerlukan Tindakan Kuretase?

Sebelum memutuskan untuk melakukan Tindakan kuretase di Klinik Kuret. Anda perlu memperhatikan siklus menstruasi pribadi Anda, yaitu Ketika Anda sudah tidak mengalami siklus menstruasi selama 35 hari atau lebih pasca hari terakhir periode menstruasi Anda.

Setelah tidak mengalami masa menstruasi selama 35 hari terakhir, Anda bisa menggunakan tespek untuk mengecek apakah ini gangguan hormon (PCOS atau kondisi lain yang disebabkan oleh stress) atau kehamilan.

Tespek memiliki akurasi hingga 99%, apabila digunakan dengan waktu yang tepat untuk mengecek kehamilan. Gunakan lah tespek di waktu pagi hari dengan menggunakan urin pertama yang dikeluarkan oleh tubuh.

Rendamlah tespek tersebut pada urin sampai batas garis yang dianjurkan, selama 5-10 menit. Jika garis satu, maka Anda mungkin terlambat haid dikarenakan beberapa kondisi. Hubungi tenaga Kesehatan terdekat bila dirasa kondisi tubuh memerlukan penanganan khusus.

Karena jika Anda mengalami kondisi terlambat datang bulan/ menstruasi, Anda mungkin memerlukan pemeriksaan medis. Karena keterlambatan periode menstruasi tidak dapat disepelekan. Bisa jadi karena gangguan hormon, atau ada masalah pada rahim.

Namun jika terdapat 2 garis jelas ataupun samar, Anda mungkin mengalami kondisi kehamilan.

Kehamilan dapat dikatakan normal dan sehat jika Ibu cukup umur dan tidak mengalami penyakit menular seksual. Namun, kehamilan dapat membahayakan jika Ibu belum cukup umur. Kehamilan yang sehat pada umumnya berkisar pada umur 20-35 tahun.

Rahim belum cukup matang untuk menerima keadaan hamil dan tempat berkembangnya janin atau bakal bayi. Kemudian Ibu dirasa nonkapabilitas merawat kehamilan dan merawat anak. Maka dari itu, beberapa disarankan untuk melakukan prosedur atau penanganan kuretase. Karena dirasa tidak cukup mampu baik secara jasmani maupun mental untuk menerima kehamilan.

Pengertian Kuretase

Sebelum melakukan prosedur tersebut, kuretase dapat diartikan sebagai Tindakan atau penanganan medis untuk mengeluarkan jaringan dari dalam Rahim, termasuk jaringan yang tertinggal akibat kondisi keguguran. Dengan kata lain kuretase adalah Tindakan pembersihan Rahim. Tindakan kuretase diperlukan untuk beberapa kehamilan beresiko. Beberapa kondisi kehamilan beresiko sebagai berikut;

  • Sang Ibu memiliki penyakit seperti Diabetes, Hemofilia, Gangguan Pembekuan Darah, Hipertensi, Thalasemia, HIV, Depresi.
  • Memiliki Riwayat kehamilan jarak dekat.
  • Memiliki Riwayat pendarahan.
  • Hamil di bawah umur 20 tahun
  • Hamil di atas umur 35 tahun

Tujuan Prosedur Kuretase

Kuret dapat dilakukan untuk menangani kondisi khusus pada kehamilan. Berikut kondisi yang memerlukan Tindakan kuretase;

  • Kehamilan abnormal
  • Kehamilan beresiko; kehamilan dengan kondisi Riwayat penyakit tertentu, dibawah umur, Ibu hamil dan janin dalam kondisi sakit atau resiko kematian.
  • Mengalami pendarahan setelah menopause.
  • Hasil papsmear tidak normal.

Beberapa Manfaat lain Prosedur Kuretase

Selain itu berikut adalah manfaat lain Tindakan medis kuretase yang orang belum ketahui yaitu :

  1. Mengeluarkan jaringan sisa yang menempel pada dinding Rahim setelah melahirkan.
  2. Mengobati pendarahan setelah melahirkan.
  3. Mengeluarkan Janin akibat keguguran.
  4. Menghilangkan polip pada serviks/Rahim.
  5. Mendeteksi kanker, miom, tumor secara lebih akurat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan Tindakan kuretase

  • Memastikan tubuh dalam keadaan sehat tidak kurang istirahat. Sehingga saat dilakukan pemeriksaan fisik, tubuh cukup sehat untuk menjalani prosedur kuretase.
  • Berpuasa 6-8 Jam sebelum memulai prosedur kuretase.
  • Mengosongkan jadwal untuk kuretase dan masa pemulihan pasca kuretase.

Proses Kuretase

  1. Sebelum melakukan proses kuretase, tubuh pasien akan di anastesi bisa lokal maupun bius total terlebih dahulu, dan akan dipantau tanda-tanda vital nya sebelum menjalankan prosedur.
  2. Prosedur kuret akan disertai pemberian cairan infus dan antibiotic untuk mencegah infeksi selama proses kuretase.
  3. Pemasangan kateter urin pada saluran kemih pasien.
  4. Memasang spetukulum agar vagina tetap terbuka selama proses kuretase, kemudian jika dirasa serviks sudah terbuka, maka alat kuret akan dimasukkan.
  5. Kemudian proses pengambilan jaringan yang diinginkan sesuai diagnosis.
  6. Proses kuret berlangsung sekitar kurang lebih 30 menit. Jika proses sudah selesai, maka alat kuretase dan spetukulum akan dikeluarkan dari vagina.

Pasca Kuretase

Setelah melakukan penanganan kuretase, biasanya pasien akan mengalami kondisi seperti kram perut, pendarahan, bahkan infeksi dan perubahan hormon. Untuk meminimalisir efek samping akibat Tindakan kuretase, maka pasien diharapkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut;

  1. Istirahat total.
  2. Menghindari berhubungan intim selama beberapa minggu.
  3. Menghindari olahraga berat
  4. Menghindari beraktifitas yang memerlukan tenaga besar atau mengangkat benda benda berbobot berat.
  5. Mengganti pembalut secara berkala minimal 4 jam sekali.
  6. Membersihkan area kewanitaan dengan baik dan benar. Membasuh area kewanitaan dengan air dari arah depan ke belakang.
  7. Konsumsi makanan tinggi protein dan diet sehat dengan gizi seimbang selama beberapa minggu untuk mempercepat proses pemulihan jaringan Rahim bagian dalam.
  8. Mengkonsumsi suplemen yang bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan.

Artikel/ hasil ini hanya bertujuan untuk mengedukasi. Untuk mendapatkan diagnosis dan saran profesional, hubungi tenaga Kesehatan yang dapat anda percaya.