Dilatasi dan Evakuasi (D&E)
Dilatasi dan Evakuasi (D&E) adalah prosedur medis kuret yang digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada trimester kedua, biasanya antara usia kehamilan 13 hingga 24 minggu. Metode ini dilakukan dengan cara mengeluarkan jaringan kehamilan dari rahim menggunakan kombinasi teknik dilatasi (pembukaan serviks), aspirasi vakum, dan instrumen bedah.
Tahapan Prosedur Dilatasi dan Evakuasi (D&E)
- DILATASI (pembukaan serviks)
Sebelum prosedur, serviks (leher rahim) diperluas untuk memudahkan pengangkatan jaringan kehamilan. Bisa menggunakan dilator mekanis seperti laminaria dan obat untuk melunakkan serviks. - EVAKUASI (Pengangkatan Jaringan)
Setelah serviks terbuka, jaringan kehamilan diangkat menggunakan kombinasi :
-
- Aspirasi Vakum: Alat hisap untuk mengeluarkan jaringan kehamilan.
- Instrumen Bedah: Seperti forceps untuk mengangkat jaringan yang lebih besar.
- Kuretase: Membersihkan sisa jaringan dari dinding rahim jika diperlukan.
Kapan Metode Aborsi D&E digunakan
1. Aborsi Elektif (Pilihan) : Digunakan jika seseorang memilih untuk mengakhiri kehamilan pada trimester kedua.
2. Aborsi Medis Terinduksi yang Tidak Tuntas : Jika metode aborsi medis tidak berhasil mengeluarkan semua jaringan kehamilan.
3. Masalah Kesehatan atau Janin : Ketika ada komplikasi medis serius, seperti:
-
- Cacat lahir berat yang tidak dapat disembuhkan.
- Risiko kesehatan yang serius bagi ibu, termasuk gangguan kardiovaskular, kanker, atau infeksi berat.
- Kematian janin dalam kandungan.
4. Kondisi Darurat Medis
-
- Untuk mengatasi kehamilan mola (pertumbuhan jaringan abnormal dalam rahim).
- Saat terjadi perdarahan berat atau keguguran tidak lengkap.
Keamanan dan Efektivitas Prosedur D&E
- Prosedur aborsi D&E dianggap aman jika dilakukan oleh tenaga medis terlatih di fasilitas kesehatan yang memadai.
- Risiko komplikasi meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tetapi tetap rendah jika dilakukan secara tepat.
- Metode ini sangat efektif untuk mengakhiri kehamilan pada trimester kedua, dengan tingkat keberhasilan hampir 100%.
Keuntungan Metode Aborsi D&E
- Efektif: Membersihkan rahim secara menyeluruh.
- Cepat: Prosedur biasanya selesai dalam waktu 30–60 menit.
- Menghindari Komplikasi Jangka Panjang: Jika dilakukan dengan benar, risiko komplikasi seperti infeksi atau perdarahan berat dapat diminimalkan.
Rekomendasi untuk Mengurangi Risiko Komplikasi
- Keterampilan tenaga medis: WHO menekankan pentingnya keterampilan dokter atau tenaga medis terlatih dalam pelaksanaan metode aborsi D&E. Ini untuk meminimalkan risiko komplikasi dan memastikan keselamatan pasien.
- Fasilitas yang Memadai: Prosedur harus dilakukan di fasilitas kesehatan rumah sakit atau klinik kuret khusus yang memiliki perlengkapan medis yang tepat dan dapat menangani komplikasi yang mungkin timbul, seperti perdarahan berlebihan atau infeksi.
Perawatan Setelah Prosedur Aborsi D&E
- Setelah prosedur, pasien akan dipantau untuk memastikan tidak ada komplikasi seperti perdarahan berat atau nyeri.
- Perempuan diberi informasi yang cukup mengenai rawat jalan pantangan makanan dan minuman tertentu setelah prosedur dan tindak lanjut medis apabila diperlukan.
- Dianjurkan untuk beristirahat beberapa hari minimal 2 hari untuk pemulihan
- Hindari Aktivitas Berisiko seperti Jangan berhubungan seksual atau menggunakan tampon selama 2–3 minggu untuk mencegah infeksi. Dan menghindari aktifitas berat.
- Tindak Lanjut: Pemeriksaan ulang dengan dokter dalam waktu 1–2 minggu.
Berikut adalah perbedaan metode D&E dengan metode aborsi lainnya :
- Dibandingkan dengan Aspirasi Vakum:
Metode aborsi D&E dilakukan pada trimester kedua, sedangkan vakum aspirasi lebih umum pada trimester pertama. - Dibandingkan dengan Dilatasi dan Kuretase (D&C):
Metode aborsi D&E lebih kompleks karena melibatkan jaringan yang lebih besar dan menggunakan kombinasi teknik.
WHO merekomendasikan bahwa metode aborsi D&E dapat digunakan sebagai pilihan untuk mengakhiri kehamilan pada trimester kedua yang tidak diinginkan, keguguran yang tidak lengkap, atau janin yang meninggal dalam kandungan (aborsi pada usia kehamilan lanjut).
WHO mendukung penggunaan D&E dalam situasi yang tepat, tetapi juga menekankan pentingnya akses terhadap aborsi yang aman, pencegahan komplikasi, dan perawatan pasca-prosedur yang baik.
Jika Anda mempertimbangkan D&E atau prosedur aborsi lainnya, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang berkompeten dan memastikan prosedur dilakukan di fasilitas kesehatan yang sesuai.