Vakum Aspirasi (Vacuum Aspiration)
Vakum aspirasi adalah prosedur medis untuk mengeluarkan isi rahim menggunakan tekanan vakum. Prosedur ini umum digunakan untuk beberapa tujuan, seperti:
- Aborsi : Untuk mengakhiri kehamilan pada trimester pertama atau awal trimester kedua.
- Penanganan Keguguran : Untuk membersihkan rahim setelah keguguran atau kehamilan tidak berkembang.
- Pengangkatan Jaringan Abnormal : Untuk mengatasi masalah seperti jaringan rahim yang abnormal atau penyakit trofoblastik gestasional.
Aborsi atau tindakan kuretase karena indikasi medis biasanya dilakukan karena :
- Janin tidak berkembang, posisi janin berada di luar tubuh
- Kondisi kehamilan yang membahayakan kesehatan Ibu seperti usia Ibu hamil terlalu muda atau terlalu tua, kesehatan mental Ibu Hamil, ataupun penyakit turunan yang membahayakan proses kehamilan, juga dapat terjadi karena proses kehamilan yang terlalu dekat, dan pernah memiliki riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya.
Menimbang dan berangkat dari indikasi medis tersebut, maka proses kehamilan dapat dihentikan melalui prosedur aborsi atau kuretase oleh Spesialis Obgyn/Kandungan di klinik kuret jakarta.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Metode aborsi vakum salah satu cara kuret yang direkomendasikan untuk melakukan aborsi aman dan efektif, terutama pada trimester pertama dan awal trimester kedua kehamilan. WHO menyatakan bahwa prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan risiko komplikasi yang rendah jika dilakukan dengan benar oleh tenaga medis terlatih di fasilitas kesehatan yang sesuai.
Jenis-Jenis Vakum Aspirasi
Jenis vakum aspirasi dibagi menjadi 2 yaitu aspirasi vakum manual dan elektrik.
Manual Vacuum Aspiration (MVA)
- Menggunakan alat manual seperti pompa tangan untuk menciptakan tekanan vakum.
- Biasanya dilakukan pada kehamilan di bawah 12 minggu.
- Prosedur ini lebih sederhana, cepat, dan minim risiko.
Electric Vacuum Aspiration (EVA)
- Menggunakan alat listrik untuk menciptakan tekanan vakum yang lebih kuat.
- Cocok untuk kehamilan hingga 14–16 minggu.
- Prosedur ini lebih efektif untuk usia kehamilan yang sedikit lebih besar.
Proses & Prosedur Vakum Aspirasi
Sebelum Prosedur :
- Konsultasi dan persetujuan pasien dilakukan.
- Pemeriksaan seperti USG atau tes darah mungkin diperlukan.
- Anestesi lokal atau obat pereda nyeri diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Proses Pelaksanaan :
- Dokter memasukkan spekulum ke dalam vagina untuk membuka jalan menuju leher rahim.
- Leher rahim diperluas (dilatasi) menggunakan alat khusus jika diperlukan.
- Sebuah kanula (tabung tipis) dimasukkan ke dalam rahim melalui leher rahim.
- Tekanan vakum (manual atau elektrik) digunakan untuk menghisap isi rahim keluar.
Setelah Prosedur :
- Pasien dimonitor untuk memastikan tidak ada komplikasi.
- Antibiotik sering diberikan untuk mencegah infeksi.
- Konseling dan tindak lanjut disarankan untuk mendukung pemulihan.
Keamanan dan Efektivitas Vakum Aspirasi
- Aspirasi vakum dianggap sangat aman jika dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih.
- Tingkat keberhasilan aspirasi vakum lebih dari 98%.
- WHO mencatat bahwa aspirasi vakum memiliki tingkat komplikasi yang lebih rendah dibandingkan metode lainnya seperti (Dilatasi & Evakuasi/D&E).
Risiko dan Efek Samping Vakum Aspirasi
Meskipun jarang, beberapa risiko dapat terjadi, antara lain:
- Infeksi: Jika prosedur tidak dilakukan dalam kondisi steril.
- Perdarahan Berat: Jarang, tetapi bisa terjadi.
- Cedera Rahim atau Leher Rahim: Risiko ini kecil, tetapi mungkin terjadi jika prosedur tidak dilakukan dengan hati-hati.
- Sisa Jaringan Kehamilan: Dalam beberapa kasus aborsi tidak tuntas, jaringan kehamilan mungkin tidak sepenuhnya dikeluarkan, memerlukan prosedur lanjutan.
Efek Pasca-Prosedur Vakum Aspirasi
- Perdarahan ringan hingga sedang selama beberapa hari hingga seminggu.
- Kram atau nyeri perut ringan yang dapat diatasi dengan obat pereda nyeri.
- Emosi campur aduk, termasuk stres atau rasa lega, tergantung pada situasi individu.
Perawatan dan Pemulihan
- Hindari hubungan seksual, tampon, atau memasukkan apa pun ke dalam vagina selama 2–3 minggu.
- Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat.
- Kunjungan kontrol ke dokter untuk memastikan pemulihan sempurna.
Pasien dapat pulang di hari yang sama pada hari tindakan prosedur kuret. Pasca kuret biasanya pasien akan mengalami pendarahan ringan yang mirip seperti kondisi menstruasi. Untuk mempercepat proses pemulihan pasca kuretase, dokter akan meresepkan obat yang membantu proses pemulihan pendarahan pasca kuret.
Selain itu untuk menghindari resiko infeksi, gantilah pembalut sesering mungkin dan konsumsi makanan yang mendukung proses pemulihan. Dengan demikian tindakan kuretase dapat berhasil baik dari tindakan dan paska pemulihan.
Pastikan prosedur ini dilakukan oleh tenaga medis terlatih di fasilitas kesehatan resmi klinik kuret jakarta untuk meminimalkan risiko. Jika Anda mempertimbangkan atau membutuhkan prosedur ini, konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan untuk informasi dan panduan yang tepat.